Mungkin udah jadi hal yang lumrah bagi gue kalau misalnya hampir
tiap hari gue dihadapin curhatan ngaco dan tindakan mainstream para jones
disekeliling gue. Ibaratnya disetiap langkah kami mencari tau kenapa jones bisa
terjadi dikehidupan kami? Kenapa banyak pria yang gak peka dengan kami? Kenapa cewek
gendut yang itu laku, sedangkan cewek gendut yang ini gak? Kenapa cewek cantik
pacarnya jelek? kenapa cewek jelek pacarnya ganteng? Kenapa si muka standar menjadi
jones? Kenapa cowok Teknik nyarinya anak Kesehatan?
Begitu banyak pertanyaan yang harus kami hipotesiskan. Survey
lapangan pun menjadi tindakan yang alamiah. Tapi syukur alhamdulillh kami gak sampai
nyebarin kuisioner untuk menarik kesimpulan. Kurang gila apa coba, kalau
kuisionernya sampai disebar.
Tapi yaa, sejauh ini yang terjadi, Ibarat katanya, jones yang
udah tekan kontrak jangka panjang, belum tentu memiliki pemikiran yang matang. Buktinya,
disetiap pertanyaan yang kami lontarkan, secara umum jawabannya adalah “itu
sudah kehendak yang Kuasa”.
Tapi kamaren ada pemikiran yang cukup intelektual yang dapat
kami simpulkan. Cari jodoh itu ibarat wirausaha, yang marketing-nya bagus itu
yang menguasai pasar hahah njir.
Jadi, banding-bandingin diri ajalah sama pesaing. Si dia
investasinya lipstick 500k, alis lukis yang setrong, dan bulu mata cetar
membahana, ya wajar kalau gak ada
pesaing. Lah kita? Harus pandai-pandai nyari segmentasi pasar yang tepat biar
afdhal. Ngikutin hukum high risk high return, sebesar apa pengorbanannya,
sebesar itu pula hasil yang bakal didapat.
Tapi lo jangan sampai salah tanggap, bukan berarti lo harus
berpura-pura dan menghilangi jati diri biar bisa jadi penguasa pasar . Gak
selamanya penguasa pasar itu bertahan menjadi pasar yang kuat dan gak ada
pesaingnya. Jadi percuma aja lo menghilangkan jati diri.
Pasar itu banyak segemen-nya, seperti apa diri lo, disitulah
lo harus memposisikan diri biar berada pada segmen yang tepat. Kasarnya, biar
laku. Ini juga bagian dari marketing, harus pandai-pandai memposisikan diri. Contohnya,
lo adalah orang yang biasa-biasa aja, ya cari juga orang yang biasa-biasa aja,
jangan yang muluk-muluk minta yang gak mungkin kayak di FTV. Lo kata FTV itu
nyata? itu landasannya ceritanya gak pernah masuk akal, dia membuat settingan
dunia nyata, tapi itu setingan yang gak mungkin. Tuh kan, jadi ngaco cerita
gue. next posting deh gue bakal ngebahas FTV, Sinetron, Elang, Kisana, Arjuna dan
lain-lainnya. Selamat malam.
0 komentar:
Posting Komentar